Hidup di Dunia Yang Penuh Kemunafikan (Film "Don't Worry Darling" 2022)

 

poster netflix film don't worry darling


"Kita hidup di dunia yang indah. Tapi keindahan itu hanya ada jika kamu tak banyak bertanya."

Kalimat itu terdengar manis, bukan? Tapi juga mencurigakan. Dan begitulah cara film Don't Worry Darling memulai jebakannya manis, memesona, penuh glamor... namun sarat kemunafikan.

Hidup Ideal di Victory Town?

Bayangkan kamu tinggal di sebuah kota impian. Matahari selalu bersinar, tetangga selalu ramah, dan hidup terasa begitu sempurna. Itulah Victory, latar tempat film ini dibangun. Para pria bekerja untuk “The Victory Project”, sementara para wanita tinggal di rumah, memasak, menari, bersenang-senang.

Tapi seperti kata pepatah: kalau sesuatu terlihat terlalu sempurna untuk menjadi kenyataan, mungkin memang tidak nyata.

Dan begitulah kehidupan Alice (diperankan luar biasa oleh Florence Pugh) mulai retak. Ia mulai mempertanyakan keanehan-keanehan kecil yang dulu ia abaikan. Dari sinilah film mulai berubah dari drama retro nan indah menjadi thriller psikologis yang membuat penonton menggigit bibir.

Dunia Penuh Topeng

Film ini seperti cermin: menampilkan kenyataan yang mungkin ingin kita hindari. Banyak dari kita hidup dalam dunia sosial yang terlihat baik-baik saja di luar, tapi penuh tekanan, kebohongan, dan harapan palsu di dalam. Dunia yang menuntut kita diam, tersenyum, dan "tidak bertanya terlalu banyak".

Melalui Don't Worry Darling, Olivia Wilde (sang sutradara) menunjukkan bagaimana sistem bisa menciptakan ilusi kebahagiaan untuk menutupi realitas yang menindas. Ini bukan cuma cerita tentang kontrol terhadap perempuan, tapi tentang bagaimana kekuasaan sering menyamar sebagai kasih sayang.

Mind Games dan Simbol Kemunafikan

Kekuatan utama film ini ada pada permainan psikologisnya. Tidak ada monster, tidak ada hantu. Musuh terbesar di sini adalah kebenaran yang disembunyikan.
Di balik pesta koktail dan gaun vintage, Don't Worry Darling menunjukkan bagaimana kebenaran bisa dikubur dalam-dalam demi kenyamanan semu. Ini adalah kritik tajam terhadap budaya patriarki, kekuasaan manipulatif, dan cara masyarakat men-normalisasi kebohongan demi stabilitas.

Kamu akan bertanya-tanya sepanjang film:

“Apakah hidupku juga seperti ini? Apakah aku juga sedang menjalani kehidupan yang tidak sepenuhnya aku pilih?”

 Refleksi Diri Bukan Cuma Jadi Penonton

Setelah film selesai, pertanyaannya bukan cuma “apa yang terjadi pada Alice?” Tapi juga “apa yang sedang terjadi padaku?”

Jangan-jangan kita juga sedang terjebak dalam dunia ‘Victory’ versi kita sendiri: tempat kerja, lingkungan sosial, bahkan relasi personal, yang terlihat baik tapi menyembunyikan banyak luka.

Film ini mengingatkan kita untuk jangan terlalu cepat percaya pada keindahan yang dibangun di atas kebohongan.

Worth Watching?

Definitely yes, kalau kamu suka:

  • Plot yang bikin mikir dua kali

  • Simbolisme sosial yang dalam

  • Cinematografi memanjakan mata tapi menyimpan misteri

Tapi siap-siap juga untuk merasa tidak nyaman. Karena Don't Worry Darling tidak ingin kamu duduk manis. Film ini ingin kamu bangkit, bertanya, dan berpikir ulang tentang hidup yang kamu jalani.

akhir kata...

Dunia ini memang penuh kemunafikan. Tapi bukan berarti kita harus menjadi bagian darinya.
Bertanyalah. Ragukan. Jangan cuma hidup dalam ilusi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Home Sweet Loan (2024) Ketika Impian Punya Rumah Bertabrakan dengan Realitas Generasi Sandwich

Kehidupan dan Moralitas di Dunia The Walking Dead

3 Rekomendasi Film Yang Bikin Cowo Menangis